Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 19:09:06【Kabar Kuliner】877 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(4)
Sebelumnya: Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
Selanjutnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Artikel Terkait
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Hari pangan dunia untuk Asta Cita
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
Resep Populer
Rekomendasi

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025